Lab grown diamonds, yang tadinya merupakan hal yang baru dalam industri perhiasan, kini semakin mendapatkan perhatian karena konsumen semakin menghargai keberlanjutan dan sumber daya yang beretika.
Data pencarian terbaru yang dihasilkan memberikan wawasan menarik tentang tren ini. Data pencarian seputar lab grown diamond tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam setahun terakhir.
Pencarian "cincin lab grown diamonds" menunjukkan peningkatan sebesar 49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara pencarian "anting lab grown diamonds" mengalami peningkatan sebesar 52% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pencarian perbandingan antara "lab grown diamonds vs natural diamonds" meningkat sebesar 85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan yang paling mencolok, pencarian "apa kekurangan berlian hasil laboratorium" melonjak sebesar 300% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Apa Perbedaan Antara Lab Grown Diamonds dan Natural Diamonds?
Sebenarnya baik lab grown diamonds maupun natural diamonds sebenarnya sama- sama merupakan berlian asli. Keduanya memiliki sifat fisik dan kimia yang sama.
Perbedaan utamanya hanya terletak pada sumber mereka. Natural diamonds diperoleh dari bumi dan memerlukan kegiatan penambangan yang besar sehingga dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Di sisi lain, lab grown diamonds dibuat dalam lingkungan yang terkontrol dan mengurangi dampak tersebut, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan.
Lab grown diamonds dianggap lebih etis karena dampak lingkungan yang lebih rendah dibandingkan dengan berlian hasil tambang. Lab grown diamonds juga menghilangkan kekhawatiran tentang "blood diamonds" atau berlian yang ditambang di zona konflik yang keuntungannya mungkin digunakan untuk konflik bersenjata. Hal yang penting bagi konsumen adalah perlunya memastikan jika brand perhiasan yang dipilih memiliki standar dan rantai produksi yang baik.
Apa Jenis-Jenis Berlian Hasil Laboratorium yang Berbeda?
Ada dua metode utama untuk membuat berlian hasil laboratorium, yang masing-masing menghasilkan jenis berlian yang berbeda:
High Pressure, High Temperature (HPHT): Proses ini mensimulasikan kondisi pertumbuhan berlian alami. Melibatkan suhu tinggi dan tekanan tinggi untuk mengubah karbon menjadi berlian.
Chemical Vapor Deposition (CVD): Metode ini melibatkan penempatan "benih" berlian dalam sebuah ruangan yang tertutup dan mengisinya dengan gas yang kaya karbon, yang kemudian dipanaskan hingga atom karbon mulai "mengendap" pada benih berlian, secara perlahan membangun lapisan-lapisan untuk membentuk berlian.
Kedua metode tersebut pada dasarnya menciptakan kembali kondisi di mana berlian terbentuk secara alami, sehingga atom-atom karbon dapat mengatur diri mereka sendiri menjadi struktur kristal berlian.
Berapakah Persentase Berlian yang merupakan Lab Grown Dalam Pasar?
Berlian hasil laboratorium telah mengalami peningkatan popularitas dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2018, penjualan perhiasan berlian hasil laboratorium hanya menyumbang sekitar 2% dari total penjualan. Sementara pada tahun 2022, lab grown diamond berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 10%. Peningkatan lima kali lipat ini dalam waktu empat tahun ini memperlihatkan minat konsumen semakin meningkat terhadap berlian berkelanjutan yang diproduksi secara etis ini.
Apakah Lab Grown Diamonds Bernilai?
Seperti halnya natural diamonds, nilai dari lab grown diamonds juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran, potongan, warna, dan kejernihan.
Secara umum, lab grown diamonds memiliki harga yang lebih rendah daripada natural diamonds karena biaya produksi yang lebih rendah dan ketersediaan yang lebih melimpah. Perbedaan harga ini dapat berpengaruh terhadap nilai jual kembali lab grown diamonds.
Seperti halnya dalam setiap investasi, calon pembeli sebaiknya melakukan riset yang mendalam sebelum melakukan pembelian. Sementara untuk berlian, kami merekomendasikan anda untuk membeli berlian (baik natural diamonds maupun lab grown diamonds) bukan dengan tujuan investasi, melainkan membeli berlian karena keindahan, kilauan, dan kebahagiaan yang diberikan kepada pemiliknya.
Apa Kekurangan dari Lab Grown Diamonds?
Meskipun lab grown diamonds memiliki banyak keunggulan, ada beberapa pertimbangan yang beberapa orang anggap sebagai kekurangan. Beberapa kritikus berpendapat bahwa lab grown diamonds kurang memiliki kelangkaan alami karena diproduksi dengan waktu yang jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan natural diamonds dan kurang unik dari sisi sejarah geologi yang memiliki daya tarik emosional yang signifikan.
Namun, perlu dicatat bahwa lab grown diamonds juga merupakan berlian asli yang identik dengan natural diamond dalam hal penampilan dan daya tahan.
Berapa Harga Lab Grown Diamonds?
Secara umum lab grown diamonds biasanya memiliki harga lebih rendah dibandingkan dengan natural diamondsi, tapi harga dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan ukuran, bentuk, kualitas, dan warna berlian, sama seperti halnya natural diamonds.
Secara rata-rata, lab grown diamond berukuran 1 karat dapat memiliki harga antara Rp 12,000,000 hingga Rp 30,000,000, sedangkan natural diamond berukuran 1 karat dapat memiliki harga sekitar antara Rp 67,500,000 hingga Rp 180,500,000, atau bahkan lebih tinggi untuk berlian berkualitas premium.
Dimana Saya Bisa Menemukan Lab Grown Diamonds di Dekat Saya?
Saat ini, sudah banyak toko perhiasan yang menyediakan lab grown diamonds karena permintaan yang meningkat. Misalnya, Ciella and Co. menyediakan berbagai macam cincin pertunangan, cincin pernikahan, dan perhiasan lab grown diamonds lainnya yang tersedia di toko online kami.
Kesimpulan
Tren ini bukan sekadar tren sementara yang akan berlalu begitu saja. Tren ini mencerminkan kesadaran konsumerisme yang mulai meningkat dan keinginan akan kemewahan yang berkelanjutan.
Seiring semakin banyaknya konsumen yang memilih lab grown diamonds, kemungkinan besar kita akan terus melihat perkembangan dalam industri ini. Perhiasan yang beradaptasi dan berkembang tidak hanya akan memenuhi permintaan yang meningkat, tetapi juga akan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.